Cegah Bau Mulut saat Puasa, Makanlah Buah

Cegah Bau Mulut saat Puasa, Makanlah Buah

BAU mulut saat puasa masih menjadi permasalahan yang paling umum. Bau tersebut bisa dicegah dengan berbagai cara, seperti mengonsumsi buah.

Menurut Dr dr Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, Sp.GK, buah seperti kiwi memiliki serat tinggi. Inilah yang menyebabkannya efektif mencegah bau mulut.

"Buah umumnya bisa mencegah bau mulut saat puasa karena cairan yang dihasilkan banyak, sehingga mulut lebih segar," katanya, kepada Okezone di Jakarta, belum lama ini.

Meski begitu, dr Fiastuti menambahkan bahwa bau mulut ditentukan oleh kebersihannya. Karena itu, selain konsumsi buah, mulut juga tetap harus dijaga kebersihannya untuk mencegah bau tidak sedap.

"Tapi, sebenarnya bau mulut ini lebih kepada kebersihan. Jadi, harus tetap bersih," tutupnya. (fik)


View the original article here

Anemia Ancam Nyawa Ibu & Bayi saat Persalinan

Anemia Ancam Nyawa Ibu & Bayi saat Persalinan

ANEMIA ialah kondisi yang harus dihindari wanita hamil. Anemia tidak hanya mengancam nyawa ibu, juga anak yang dikandungnya.

Menurut Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan RI,  Ir. Doddy Izwardi, MA, anemia ialah ancaman yang nyata bagi ibu dan janin saat dalam masa kehamilan. Bahkan, sekalipun anak yang dikandung dengan kondisi anemia lahir selamat, mereka akan sulit mengejar pertumbuhan fisik anak yang lahir dengan kondisi normal. (Baca: Kerajaan Belanda Bantu Masalah Kurang Gizi di Indonesia)

"Kalau seorang wanita sampai mengalami anemia kronik, dia dan si anak kemungkinkan besar meninggal. Sedangkan, jika bernasib baik, anak yang dikandung bisa gagal tumbuh, berat badannya tidak normal (prematur-red) atau pendek. Mengejarnya pasti susah seperti anak lain, di sinilah pentingnya asupan nutrisi di 1.000 hari kelahiran anak," katanya setelah Konferensi Pers "Program Peningkatan Gizi Ibu, Bayi dan Anak" dalam rangka Gerakan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Jawa Timur di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/7/2014). (Baca: Kiwi Efektif Tingkatkan Mood Pria)

Doddy menilai, kasus wanita hamil mengalami anemia masih banyak terjadi sampai saat ini. Alhasil, dibutuhkan edukasi peningkatan kesehatan reproduksi di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). (Baca: Menu Terbaik jika Ibu Hamil Berpuasa)

"Anemia itu berkaitan pada pola makan, dan banyak terjadi pada kota besar dan pedesaan. Untuk itu, saya sendiri menilai, dibutuhkan penyuluhan peningkatan kesehatan," pungkasnya.
(fik)


View the original article here

Diet Ketat saat Remaja, Anda Berisiko Lahirkan Bayi Pendek

Diet Ketat saat Remaja, Anda Berisiko Lahirkan Bayi Pendek

ADA beberapa imbauan yang harus dilakukan para wanita agar bisa mencegah diri melahirkan bayi dengan kondisi stunting (tubuh pendek). Bagaimana caranya?
Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan RI,  Ir. Doddy Izwardi, MA, menerangkan bahwa para wanita harus membiasakan mengonsumsi sayuran-sayuran yang bervariasi sejak remaja. Tujuannya agar saat dewasa mereka tidak mengalami anemia, salah satu pemicu kelahiran bayi stunting.
"Banyak cewek sekarang kan milih-milih soal makan, mereka kalau ditanya 'Kok enggak mau makan sih?'. ‘Lagi diet nih om’ atau mereka bilang 'Enggak doyan, ah'. Inilah akhirnya wanita suka mengalami kekurangan zat besi," katanya setelah konferensi pers “Program Peningkatan Gizi Ibu, Bayi dan Anak, Dalam Rangka Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Jawa Timur” di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/7/2014). (Baca: Kesehatan Reproduksi Penting Diberikan Sejak Dini)
Lebih dari itu, terbiasa mengonsumsi makanan sehat membuat berat badan pada tingkat normal. Kondisi inilah yang bisa menyelamatkan nyawa janin atau ibu saat melahirkan. (Baca: Konsumsi Kiwi Mampu Tahan Lapar Selama Puasa)
"Yang ditakutkan, remaja putri yang tidak suka makan sayur dan milih-milh itu, pas dia nikah, badannya kurus. Dan, saat wanita berbadan kurus hamil itu berbahaya sekali, ancamannya bisa ibu dan anaknya yang mati," pungkasnya. (Baca: Menu Terbaik jika Ibu Hamil Berpuasa)
(fik)

View the original article here

Bayi Pendek Dipicu Kehamilan Masa Remaja

Bayi Pendek Dipicu Kehamilan Masa Remaja

BAYI yang lahir stunting (bertubuh pendek) umumnya dipicu pada kondisi kehamilan ibu. Bisa dipastikan bahwa saat hamil, ibunya mengalami kekurangan zat gizi.
Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan RI, Ir Doddy Izwardi, MA, mengatakan bahwa kasus bayi stunting di Indonesia lebih banyak dialami oleh ibu yang menikah  di usia remaja. Secara psikis, mereka kurang sadar akan pentingnya memenuhi gizi janin saat hamil. Di sisi lain, imbuh Doddy, remaja juga masih membutuhkan gizi karena dalam pertumbuhan.
Karenanya, saat remaja hamil mengonsumsi makanan, gizi yang dihasilkan akan menjadi ‘rebutan’ antara si ibu dan janin. Tentu, ini akan membuat janin mudah kekurangan gizi, dan mengalami stunting pada masa tumbuh kembangnya. (Baca: Kerajaan Belanda Bantu Masalah Kurang Gizi di Indonesia)
"Saat ini, masih banyak wanita yang berumah tangga pada umur 15 sampai 19 tahun. Idealnya minimal 20 tahun karena mereka sudah siap secara mental dan fisik. Kondisi ini memang masih Kemenkes kejar agar kasus stunting menurun," katanya usai konferensi pers bertema “Program Peningkatan Gizi Ibu, Bayi dan Anak, Dalam Rangka Gerakan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Jawa Timur” di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/7/2014). (Baca: Menu Terbaik jika Ibu Hamil Berpuasa)
Bukan hanya itu, ujar Doddy, salah memberikan makanan untuk bayi berumur enam bulan sampai setahun juga menyumbang kasus tubuh pendek seorang anak. Dia menyebutkan contoh kasus di Aceh, di mana saat menangis, bayi kerap dikasih pisang. Pisang sendiri membuat bayi kenyang hingga tidak merasa perlu asupan lain. Sementara, bayi seharusnya mendapatkan gizi komplet lewat ASI, selain MPASI alias Makanan Pendamping ASI. (Baca: Kolang-Kaling Belum Pasti Cegah Cedera Lutut)
"Ingat, mungkin saat lahir, bayi kita dengan orang lain sama, tapi untuk berkembangnya itu bergantung pada asupan makanan mereka setelahnya. Mencukupi enggak, inilah yang juga suka membuat kaki bayi jadi pendek," tutupnya.
(fik)

View the original article here

Cegah Tubuh Anak Pendek, Cek Kehamilan Secara Teratur

Cegah Tubuh Anak Pendek, Cek Kehamilan Secara Teratur

ANAK dengan kondisi stunting atau tinggi badan tidak memenuhi standar (pendek) biasanya disebabkan karena sang ibu mengalami kekurangan gizi dan zat besi saat hamil. Untuk itu, penting melakukan pemeriksaan secara teratur selama masa kehamilan.
Direktur Bina Gizi dari Kementerian Kesehatan RI, Ir. Doddy Izwardi, MA, mengatakan bahwa ibu hamil bisa memeriksakan diri, baik melalui bidan ataupun dokter. Dengan demikian, ibu hamil yang berisiko melahirkan anak stunting bisa terdeteksi lebih dini. Deteksi tersebut juga bertujuan
memberi penanganan lebih lanjut, seperti pemberian suplemen dan obat. (Baca: Kerajaan Belanda Bantu Masalah Kurang Gizi di Indonesia)
"Saat hamil itu, wanita butuh perawatan kehamilan, jadi kunjungi bidan untuk mengecek kondisi kesehatan Anda bayi Anda," katanya pada konferensi pers “Program Peningkatan Gizi Ibu, Bayi dan Anak, Dalam Rangka Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Jawa Timur” di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/7/2014). (Baca: Menu Terbaik jika Ibu Hamil Berpuasa)
Pemeriksaan tersebut, imbuh Doddy,  karena hamil menjadi fase penentu untuk kesehatan ibu dan bayi. Kondisi kesehatan ibu yang memburuk juga akan berpengaruh pada anak.
"Yang harus diketahui, hamil itu masa kritis untuk ibu dan anak. Sehinga saat ibu kesulitan makan, maka akan berpengaruh pada anaknya. Dan jika kondisi fisik ibu yang tidak memungkinkan, itu akhirnya akan membuat anak lahir dengan kondis stunting," tutupnya.
(fik)

View the original article here

Selain Sehatkan Jantung, Ini Manfaat Lain Kacang Kenari

Selain Sehatkan Jantung, Ini Manfaat Lain Kacang Kenari

ALMOND alias kacang kenari banyak digemari karena manfaatnya dalam mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, konsumsi almond secara rutin membantu dalam mengurangi risiko serangan jantung dan menurunkan jahat.

Selain jantung, almond juga memiliki manfaat lain. Berikut beberapa manfaat kesehatan mengonsumsi almond seperti dilansir Boldsky, Senin (14/7/2014).

Almond bersifat basa

Almond bersifat basa sehingga membantu untuk menghindari kenaikan berat badan atau kehilangan energi. Selain itu, almond melepaskan protein yang bersifat alkali di alam yang pada akhirnya membantu menyeimbangkan fungsi tubuh. (Baca: Kiwi Efektif Tingkatkan Mood Pria)

Almond mengandung lemak baik

Almond memiliki kandungan lemak tinggi. Meski begitu, almond tidak meningkatkan berat badan bagi yang mengonsumsinya. Hal ini karena almond mengandung lemak baik yang tidak membentuk lapisan lemak jenuh di sekitar otot-otot Anda. Bahkan, lemak ini membuat tubuh mudah membakar kalori untuk menghasilkan energi yang diperlukan.

Baik untuk fungsi otak

Makan almond di pagi hari dapat membantu menyehatkan fungsi otak. Hal ini karena almond mengandung banyak nutrisi seperti riboflavin yang membantu kelancaran kerja fungsi otak. Selain itu, mengonsumsi almond baik untuk kesehatan otak karena meningkatkan daya ingat dan kerja otak lainnya. (fik)


View the original article here

Kasus Bayi Pendek Indonesia Masuk Lima Besar Dunia

Kasus Bayi Pendek Indonesia Masuk Lima Besar Dunia

ANGKA stunting (tubuh pendek) pada bayi di Indonesia masih masuk lima terbesar di dunia. Sebagian besar diketahui berada di Provinsi Jawa Timur.
Menurut Direktur Bina Gizi dari Kementerian Kesehatan RI, Ir. Doddy Izwardi, MA, bayi dengan kondisi stunting tidak hanya terjadi di pedesaan, juga beberapa kota di Jawa Timur. Biasanya, stunting sendiri disebabkan kurangnya gizi saat ibu mengandung.
"Faktor ibu hamil dalam mencukup gizi, kemiskinan juga, membuat akhirnya angka bayi lahir stunting semakin tinggi," katanya usai konferensi pers “Program Peningkatan Gizi Ibu, Bayi dan Anak, Dalam Rangka Gerakan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Jawa Timur” di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/7/2014). (Baca : Kerajaan Belanda Bantu Masalah Gizi di Indonesia)
Lebih lanjut, selain kemiskinan, kekurangan gizi juga akibat sang ibu minim pengetahuan. Merekapun tidak sadar bahwa janin yang dikandungnya kekurangan gizi. (Baca: Kolang-Kaling Belum Pasti Cegah Cedera Lutut)
"Pola konsumsi gizinya saat bayi lahir. Pasti berbeda jadinya mereka (para ibu-red) kalau tahu. Memberikan anak itu jangan hari ini sudah karbohidrat, besok karbohidrat lagi, ya pasti gemuk. Yang bayi butuhkan makanan dengan kelengkapan komposisinya; ada protein, lemak, karbohidrat, dan serat," tutupnya. (Baca: Hati-hati, Pakai High Heels Bikin Cedera Lutut)
(fik)

View the original article here

Tekan AKI, Jangan Terlambat Bawa Ibu ke Faskes!

Tekan AKI, Jangan Terlambat Bawa Ibu ke Faskes!

ANGKA Kematian Ibu (AKI) merupakan salah sasaran program Millenium Development Goals (MDG's) yang kemungkinan tidak akan tercapai. Penting untuk selalu memastikan ketersediaan dokter dan stok darah.
Saat ini, AKI di Indonesia menunjukkan angka 359/100.000 kelahiran hidup sedangkan target MDG's sendiri sekira 106/100.000 kelahiran hidup. Tentu, angka tersebut masih merupakan masalah bagi kesehatan masyarakat dan pertumbuhan penduduk. Lalu, bagaimana cara menekan AKI di Indonesia?
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Prof Dr Fasli Jalal, Ph.D, Sp.GK, mengatakan bahwa berdasarkan kampanye Kementerian Kesehatan (Kemenkes), untuk menekan AKI yang terpenting adalah jangan terlambat. (Baca: Kesehatan Reproduksi Penting Diberikan Sejak Dini)
"Jangan terlambat mendeteksi ibu yang punya risiko tinggi. kemudian kalau sudah ditemukan, jangan pula terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/7/2014). (Baca: Menu Terbaik jika Ibu Hamil Berpuasa)


Menurut Fasli, ketika ibu hamil dalam kondisi darurat tiba di fasilitas kesehatan (faskes), jangan sampai tidak ada dokter ataupun darah. Seperti diketahui, seorang ibu yang akan melahirkan juga membutuhkan darah karena berisiko mengalami perdarahan hebat saat proses persalinan.
"Saat tiba di fasilitas kesehatan, jangan pula tidak ada dokter, darah, atau alat-alat untuk menangani ibu-ibu dengan kehamilan berisiko tinggi tersebut," tutupnya.
(fik)


View the original article here

Calon Pengantin Harus Tahu Kapan Baiknya Punya Anak

Calon Pengantin Harus Tahu Kapan Baiknya Punya Anak

SAAT ini, Indonesia sedang menghadapi tahun terakhir Millenium Development Goals (MDG's) pada akhir 2015. Beberapa tujuan sebelum memasuki tahun 2015 diyakini sudah tercapai.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Prof Dr Fasli Jalal, Ph.D, Sp.GK, mengatakan bahwa ada juga tujuan-tujuan dari MDG's yang mungkin tidak tercapai pada akhir 2015. Menurut Fasli, salah satu tujuan yang kemungkinan tidak tercapai adalah seputar kematian ibu. (Baca: Kesehatan Reproduksi Penting Diberikan Sejak Dini)
"Salah satu goals MDG’S yang kemungkinan tidak tercapai adalah (menekan) angka kematian ibu (AKI-red); angka kematian ibu melahirkan, angka kematian anak," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/7/2014). (Baca: Menu Terbaik jika Ibu Hamil Berpuasa)
Fasli menjelaskan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya proses alamiah dari persalinan. Menurutnya, beberapa strategi telah dilakukan, angka AKI ibu masih tetap tinggi. (Baca: Kiwi Efektif Tingkatkan Mood Pria)
"Kalau kita lihat portofolio angka kematian ibu, memang apa-apa yang bisa dicegah ibu-ibu kita masih tetap meninggal, yakni dari proses alamiah persalinan," tuturnya.
Oleh karena itu, Fasli mengatakan bahwa remaja calon pengantin harus lebih siap dan mengetahui apa yang harus dilakukan ketika berkeluarga. Misalnya, mereka harus tahu kapan sebaiknya mulai melahirkan atau waktu yang tepat untuk hamil anak pertama.
"Sebaiknya jangan terlalu dekat jarak kehamilan pertama dengan yang berikutnya. Selain itu, hamilnya juga jangan terlalu sering karena daya tahan dari rahim terbatas, serta jangan pula sampai terlalu tua, itu yang selalu kami kampanyekan," tutupnya.
(fik)

View the original article here

Hanya Anak-Anak Ini Boleh Makan Kiwi

Hanya Anak-Anak Ini Boleh Makan Kiwi

BUAH kiwi dikenal memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Tak heran jika kiwi digemari, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Pada anak-anak, kiwi bermanfaat sebagai ketahanan tubuh. Menurut Dr dr Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, Sp.GK, kiwi sangat diperbolehkan dikonsumsi anak-anak asalkan sudah berusia di atas satu tahun.

"Anak-anak di atas 1 tahun boleh mengonsumsi kiwi. Tidak ada masalah karena anak diatas 1 tahun bisa mengonsumsi makanan dewasa. Jadi, dia sudah bisa makan nasi dengan lauk pauk, sayur, dan buah," katanya kepada Okezone di Jakarta Selatan, belum lama ini.

Sementara untuk porsinya, spesialis gizi klinis ini menganjurkan untuk disesuaikan dengan kebutuhan. "Porsinya lebih kecil, disesuaikan dengan kebutuhan. Jadi, semakin kecil anak tentu kebutuhannya juga kecil," imbuhnya. (Baca: Kiwi Efektif Tingkatkan Mood Pria)

Lebih lanjut, kiwi aman dikonsumsi bagi penderita maag. Karenanya, dr Fiastuti menganjurkan untuk tidak khawatir dengan rasa asam yang dihasilkan oleh kiwi.

"Asam ini sebenarnya relatif, kiwi yang manis juga ada. Kalau, misalnya, masih takut, makan nasi dulu baru makan buah. Tidak ada masalah," tutupnya. (fik)


View the original article here

Vitamin A pada Minyak Goreng Tingkatkan Gizi Ibu & Anak

Vitamin A pada Minyak Goreng Tingkatkan Gizi Ibu & Anak

SALAH satu masalah kesehatan pada anak-anak dan ibu di Indonesia adalah kekurangan vitamin A. Rupanya, masalah tersebut bisa diatasi melalui fortifikasi minyak goreng kelapa sawit dengan vitamin A.
Terbukti dalam penelitian terbaru Prof Soekirman, Direktur Eksekutif Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia (KFI). Dalam penelitian ditemukan bahwa fortifikasi minyak goreng dengan vitamin A bisa meningkatkan asupan vitamin A pada masyarakat Jawa Barat tanpa peningkatan konsumsi minyak goreng.
Untuk mendapatkan kesimpulan tersebut, Prof Soekirman melakukan penelitian selama satu tahun pada rumah tangga berpenghasilan rendah di 24 desa di kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis di Jawa Barat. Hasilnya, konsumsi minyak goreng dengan fortifikasi meningkatkan asupan vitamin A pada perempuan muda, ibu menyusui, dan anak-anak berusia 12-59 bulan serta 5-9 tahun sehingga semakin mendekati rekomendasi kecukupan gizi untuk vitamin A.
"Survei pertama (baseline) dilakukan pada Juni 2011, sebelum fortifikasi dimulai, dan yang kedua (endline) dilakukan setahun setelah fortifikasi untuk membandingkan perubahan kadar  vitamin A di antara kelompok-kelompok yang diuji, " katanya.
"Pada semua kelompok, tingkat vitamin A dalam darah lebih baik pada tahun 2012 dibandingkan pada tahun 2011. Dampak ini juga dialami oleh bayi berusia enam sampai 11 bulan, yang diduga mendapatkan manfaat melalui peningkatan asupan vitamin A dari ibu mereka selama kehamilan dan menyusui," imbuhnya, saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/7/2014).
Lebih dari itu, setelah fortifikasi kadar vitamin A dalam ASI meningkat lebih dari setengah kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada semua kelompok, kondisi kekurangan vitamin menurun tajam, dari enam sampai 18% menjadi 0,5 sampai 6% atau turun sekira 67 sampai 96 %, urainya. (Baca: Kerajaan Belanda Bantu Masalah Kurang Gizi di Indonesia)
Sementara Ir Doddy Izwardi, MA, Direktur Bina Gizi dari Kementerian Kesehatan, menyatakan bahwa penelitian ini dilakukan untuk mendukung kebijakan Kementerian Perindustrian pada Juli 2012 tentang penerapan fortifikasi untuk minyak goreng sawit. “Kebijakan ini berdasarakan permintaan dari Kementerian Kesehatan untuk meningkatan kesehatan masyarakat Indonesia," imbuhnya. (Baca: Menu Terbaik jika Ibu Hamil Berpuasa)
Senada pernyataan di atas, Ravi Menon, Country Manager Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN), menyatakan bahwa penelitian ini bisa menjadi kebiasaan baru untuk masyarakat Indonesia. Hal ini dianggap bisa meningkatkan asupan vitamin A sesuai kebutuhan tubuh.
"Hasil penelitian ini menunjukan, fortifikasi minyak goreng sawit dengan vitamin A adalah cara meningkatan asupannya di kalangan masyaraka tanpa meningkatkan konsumsi minyak goreng," tutupnya.
(fik)

View the original article here

Resep Sederhana Tidur Nyenyak

Resep Sederhana Tidur Nyenyak

SULIT mendapatkan tidur yang nyenyak, Andakah salah seorang yang mengalami? Banyak cara untuk memastikan Anda dapat tidur nyenyak.

Umumnya, tidur tidak nyenyak terjadi lantaran stres ataupun tanggung jawab pekerjaan di kantor yang belum selesai dan terbawa tekanannya sampai ke rumah. Untungnya, kondisi tersebut bisa disiasati.

Untuk mengetahui caranya, The National Sleep Foundation memberikan langkah-langkah agar Anda bisa tidur lebih nyenyak. Berikut ulasannya, seperti dilansir Healthmonitor.

- Buatlah kamar jadi gelap saat Anda ingin tidur. Pastikan Anda meredupkan lampu satu jam jam sebelum tidur. Ini membantu memersiapkan tubuh Anda bisa mendapatkan tidur lebih nyenyak.

- Pilihlah dekorasi kamar yang menenangkan. (Baca: Kerajaan Belanda Bantu Masalah Kurang Gizi di Indonesia)

- Pastikan kamar tidur Anda bersih dan rapi. (Baca: Menu Terbaik jika Ibu Hamil Berpuasa)

- Persiapkanlah suhu kamar tidur antara 18-22 derajat Celsius. Alasannya, suhu itu bisa membuat tidur jauh lebih nyenyak.

- Pilihlah kasur bantal dan guling yang nyaman saat Anda ingin tidur (fik)


View the original article here

Cegah AIDS, BKKBN 'Berburu' Aktivis GenRe

Cegah AIDS, BKKBN 'Berburu' Aktivis GenRe

PENDIDIKAN kesehatan reproduksi sangat penting disampaikan kepada generasi muda untuk mencegah beberapa masalah, termasuk kematian usia dini. Salah satu strategi yang disusun adalah melalui program Generasi Berencana (GenRe).
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Prof Dr Fasli Jalal, Ph.D, Sp.GK, mengatakan bahwa program GenRe menyampaikan informasi-informasi penting, termasuk kesehatan reproduksi, pada laki-laki dan perempuan. (Baca: Kesehatan Reproduksi Penting Diberikan Sejak Dini)
Lebih lanjut, Fasli menjelaskan bahwa sasaran program GenRe adalah mahasiswa dan siswa SMU. Fasli mengatakan bahwa BKKBN ingin menjangkau kurang lebih 9 juta siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan setingkatnya, serta 6,2 juta mahasiswa/mahasiswi di 3.200 kampus negeri dan swasta. (Baca: Menu Terbaik jika Ibu Hamil Berpuasa)
"Oleh karena itu, kita mencari sekolah-sekolah atau kampus-kampus yang bersedia mengembangkan program GenRe melalui pusat-pusat informasi dan konseling," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/7/2014).
Kemudian, Fasli menjelaskan bila dalam pusat informasi tersebut para aktivis GenRe akan diberikan modal berupa edukasi. Tujuannya agar para aktivis GenRe paham kesehatan reproduksi, bahaya narkoba, pencegahan HIV/AIDS, dan mengerti pematangan usia perkawinan. (Baca: Si Merah Mungil Dongkrak Gairah Seks)
"Selanjutnya mereka (aktivis GenRe yang sudah dilatih-red) akan memeroleh sertifikat dan menyampaikan kepada teman-teman sebayanya dengan lebih mudah. Hal ini karena remaja lebih mudah mendengar dari teman-teman sebayanya, termasuk aktivis GenRe," tutupnya.
(fik)

View the original article here

Anak Ikut Puasa, Orangtua Harus Awasi Pola Makannya

Anak Ikut Puasa, Orangtua Harus Awasi Pola Makannya

SAAT puasa, pola makan dan minum mengalami perubahan. Meski begitu, puasa juga membuat tubuh lebih sehat.
"Kalau pada orang dewasa, apalagi yang mengalami kegemukan, puasa itu menolong sekali. Frekuensi makannya jadi lebih sedikit," kata pakar gizi Dr dr Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, Sp.GK. kepada Okezone di Jakarta, belum lama ini.
Namun, puasa yang dilakukan oleh orang dewasa tentu berbeda pada anak-anak. Menurut spesialis gizi klinik FKUI ini, anak-anak yang menjalani puasa tetap harus diawasi oleh orangtuanya. Pasalnya, puasa yang dilakukan anak-anak akan berpengaruh pada tumbuh kembang mereka. (Baca: Konsumsi Kiwi Mampu Tahan Lapar Selama Puasa)
"Yang kita pikirkan, kalau anak-anak yang setiap harinya susah makan, ditambah lagi puasa, maka asupan yang masuk jadi semakin sedikit. Padahal, anak itu kan masih dalam tahap tumbuh kembang. Untuk anak baru tahap belajar, yang penting baginya adalah tumbuh kembangnya," tutupnya. (Baca: Kiwi Efektif Tingkatkan Mood Pria)
(fik)

View the original article here

Kunci Jaga Kesehatan Jantung

Kunci Jaga Kesehatan Jantung

PENYAKIT jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Karenanya, kesehatan jantungpun harus dijaga dengan sejumlah kunci.

Consultant Cardiologist dari London Bridge Hospital, Dr Gerald Carr-White, mengatakan bahwa kunci untuk menjaga kesehatan jantung adalah menerapkan gaya hidup jangka panjang yang sehat. Misalnya, Anda harus berhenti dari kebiasaan merokok, salah satu faktor risiko penyakit jantung.

“Kunci menjaga kesehatan jantung adalah menerapkan gaya hidup jangka panjang yang sehat. Anda tidak boleh dan berusaha untuk tidak kelebihan berat badan,” katanya, seperti dikutip Femalefirst, Senin (14/7/2014).

Selain itu, Dr Gerald Carr-White menyarankan untuk menjalankan diet Mediterania yang menekankan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Dia menekankan untuk menggunakan minyak zaitun dibanding mentega dan rempah-rempah sebagai pengganti garam.

“Selain itu, Anda harus mengutamakan makan ikan, khususnya ikan berminyak dan unggas, daripada daging merah,” tuturnya. (Baca: Minum banyak alkohol berisiko penyakit jantung)

Lebih lanjut, Dr Gerald mengatakan bahwa aktif berolahraga juga merupakan kunci menjaga kesehatan jantung. Anda harus aktif berolahraga setidaknya 30 menit dalam tiga kali sepekan.

“Namun, yang terpenting adalah jika Anda mengalami gejala seperti nyeri dada saat beraktivitas, sesak napas, pergelangan kaki bengkak, pusing atau pingsan, maka segera periksa ke dokter spesialis jantung,” imbuhnya.

Seperti diketahui, gangguan paling umum dan paling serius dari masalah jantung adalah penyempitan atau penyumbatan arteri koroner. Hal tersebut dapat menyebabkan nyeri dada, sesak napas saat melakukan aktivitas, serangan jantung dan gagal jantung. (fik)


View the original article here

Kesehatan Reproduksi Penting Diberikan Sejak Dini

Kesehatan Reproduksi Penting Diberikan Sejak Dini

KEBIJAKAN dalam bidang kesehatan terus ditingkatkan agar generasi muda turut berperan dalam proses pembangunan. Penerapan kebijakan dalam proses pembangunan tersebut merupakan bentuk investasi terhadap generasi muda bagi masa depan.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Prof.Dr. Fasli Jalal, Ph.D, Sp.GK, mengatakan bahwa salah satu strategi yang disusun dalam menginvestasi generasi muda adalah memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang komprehensif.

"Pendidikan kesehatan reproduksi disusun dengan tujuan penundaan usia nikah, juga untuk mengurangi tingkat kelahiran melalui program Genre (Generasi Berencana-red)," ucapnya saat konferensi pers "Seminar Hari Kependudukan Dunia" di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/7/2014).

Pendidikan kesehatan reproduksi sangat penting dimulai sejak usia pendidikan. Oleh karena itu, Fasli mengutarakan bahwa program ini nantinya diterapkan ke seluruh institusi pendidikan formal dan non-formal, termasuk perguruan tinggi. (Baca: Menu Terbaik jika Ibu Hamil Berpuasa)

"Program pendidikan kesehatan reproduksi pada institusi pendidikan ini nantinya akan dibantu melalui Konselor Teman Sebaya di Pusat Informasi dan Konseling Remaja," tuturnya.

Sementara, menurut Fasli, generasi muda sedang menjalani masa transisi menuju dewasa. Selama masa transisi tersebut, generasi muda mengalami berbagai peristiwa yang menentukan kesuksesan mereka di masa mendatang.

"Oleh karena itu, sudah seharusnya kita bekerjasama untuk membuat kebijakan serta program yang didedikasikan bagi generasi muda untuk menjamin kesejahteraan mereka," tutupnya.  
(fik)


View the original article here

Kerajaan Belanda Bantu Masalah Kurang Gizi di Indonesia

Kerajaan Belanda Bantu Masalah Kurang Gizi di Indonesia

MESKI standar kehidupan di Indonesia sudah meningkat, permasalahan kurang gizi pada ibu, bayi, dan anak masih menjadi fokus utama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari tingginya angka masalah kekurangan gizi pada ibu dan anak usia enam sampai 24 bulan, serta angka balita pendek pada bayi.

Berangkat dari latar belakang tersebut, Kerajaan Belanda tergerak ikut membantu meningkatkan gizi ibu, bayi, dan anak di Indonesia, dengan memberi dana USD3 juta selama tiga tahun (2014-2016). Upaya yang diinisiasi oleh Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) ini akan diberikan dengan kerjasama Kementerian Kesehatan RI yang mengadakan rangkaian kegiatan di Provinsi Jawa Timur.

"Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA menyambut baik dukungan Pemerintah Kerajaan Belanda dalam gerakan 1.000 HPK yang merupakan program pemerintahan dan sudah dicanangkan oleh Presiden melalui Peraturan Presiden No. 42/2013 mengenai Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi. Kami senang bisa bekerjasama yang baik dengan GAIN untuk menerjemahkan tujuan gerakan ini dalam rangkaian kegiatan yang nyata,” kata Ir. Doddy Izwardi, MA, Direktur Bina Gizi Kemenkes dalam Konferensi Pers: Program Peningkatan Gizi Ibu, Bayi dan Anak, Dalam Rangka Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Jawa Timur di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/7/2014)

Sementara itu, Country Manager GAIN Indonesia Ravi Menon mengatakan bahwa aksi peningkatan gizi akan dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan di Kabupaten Sidoarjo dan Malang. Dua kota tersebut dipilih karena angka stunting (tubuh pendek) masih tinggi. (Baca: Manfaat Jeruk Sitrus bagi Usia Diatas 50)

"Rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, Jawa Timur merupakan daerah yang angka stunting masih tinggi," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Kedutaan Kerajaan Belanda di Indonesia, Tjeerd de Zwaan, menyatakan bahwa Kerajaan Belanda merasa senang bisa ikut membantu meningkatkan gizi di Indonesia.

"Pemerintah Kerajaan Belanda senang bisa mendukung kerjasama GAIN dan Kementerian Kesehatan dalam rangka gerakan 1.000 HPK melalui dana bantuan untuk rangkaian kegiatan percontohan di Jawa Timur. Kami berharap lewat progam ini, tingkat gizi balita di Indonesia bisa menunjukkan kemajuan ke arah peningkatan status," terangnya.

Adapun pada pelaksanaannya, program kerjasama ini akan diwujudkan melalui pelayanan kesehatan, kampanye perubahan prilaku dalam praktek pemberitan ASI, dan pemberian makan pada bayi dan anak, aktifasi masyarakat maupun konseling individual, perbaikan akses untuk air minum melalui sistem penyaringan air minum berkualitas tinggi, dan intervensi kesehatan dan kebersihan lainnya.

Sementara, mitra lain yang terlibat dalam pelaksanaan ini, mulai dari LSM maupun sektor swasta seperti Save The Children. Mereka akan bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat untuk melakukan penguatan layanan gizi di Puskesmas dan Posyandu. Kemudian, Spektra yang membantu pelaksanaan aktivasi perubahan perilaku di tingkat masyarakat, dan Nazava dalam kegiatan peningkatan kualitas air minum. (fik)


View the original article here

Manfaat Jeruk Sitrus bagi Usia di Atas 50

Manfaat Jeruk Sitrus bagi Usia di Atas 50

JERUK sitrus tidak hanya memiliki rasa enak, juga menyehatkan. Manfaatnya tidak terbatas untuk usia tertentu, bahkan mereka yang di atas 50 tahun.

Jeruk sitrus dikenal memiliki vitamin yang tinggi. Di samping itu, mineral dan serat alaminya mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan menambah energi. Sitrus juga mengandung phytochemicals yang berperan dalam pengelolaan penyakit kronis, dalam kaitannya dengan proses penuaan.

Berikut beberapa manfaat sitrus, khususnya untuk mereka yang berusia di atas 50, seperti dilansir Boldsky.

Mengontrol berat badan

Jika Anda diminta untuk menjalani program diet, jeruk sitrus menjadi pilihan buah yang tepat. Pasalnya, buah tersebut sangat rendah kalori dan tinggi serat, khususnya pectin. Kandungan tersebut akan membantu memerlambat penyerapan dan mencerna perut sehingga Anda tidak cepat lapar.

Meningkatkan kekebalan

Vitamin C dalam jeruk sitrus adalah yang paling efektif untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Hal ini tentu saja bisa mencegah penyakit umum, seperti flu. Vitamin C juga menjadi antioksidan serta membantu menyerap kalsium. Karenanya, konsumsi jeruk sitrus sangat dianjurkan untuk mereka yang berusia di atas 50.

Mengatasi penyakit kronis

Buah sitrus terdiri dari phytochemicals yang disebut flavonoids untuk mengatasi penyakit kronis. Misalnya, jantung, diabetes, dan kanker. Selain itu, senyawa hesperidin dalam flavonoid mampu mencegah tekanan darah, kolesterol, dan tumor. (Baca: Kiwi Efektif Tingkatkan Mood Pria)

Produksi sel baru

Konsumsi sitrus sangat baik bagi orang berusia di atas 50. Sitrus mengandung asam folat yang penting untuk pertumbuhan sel baru, termasuk memetabolisme protein, DNA dan produksi sel darah merah. Selain itu, asam folat sangat penting untuk menjaga Anda tetap muda dan aktif meski sudah di atas 50.

Mengurangi risiko sakit jantung

Kandungan kalium di dalam sitrus terbukti efektif jeruk sitrus dalam mencegah tekanan darah tinggi, jantung, dan stroke. Kalium sendiri sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh agar fungsi jantung, otot, saraf, dan ginjal berlangsung maksimal. Karenanya, hal ini menjadi salah satu alasan penting untuk tetap mengonsumsi sitrus setelah usia 50. (fik)


View the original article here

Minum Banyak Alkohol Berisiko Penyakit Jantung

Minum Banyak Alkohol Berisiko Penyakit Jantung

APAKAH Anda termasuk peminum alkohol? Baiknya, mulai sekarang mengurangi kebiasaan tersebut.

Terlalu banyak minum alkohol bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Sebuah penelitian baru menunjukkan, mengurangi konsumsi alkohol dapat menurukan tekanan darah dan risiko penyakit jantung koroner.

Lalu, apa sebenarnya efek terlalu banyak minum alkohol terhadap jantung? Consultant Cardiologist dari London Bridge Hospital, Dr Gerald Carr-White, mengatakan bahwa terlalu banyak minum alkohol dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

“Terlalu banyak minum alkohol dapat meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah yang menyuplai jantung Anda sehingga meningkatkan risiko serangan jantung,” katanya, seperti dikutip Femalefirst, Senin (14/7/2014).

Selain meningkatkan risiko serangan jantung, menurut Dr Gerald Carr-White, terlalu banyak minum alkohol bisa memicu masalah kardiovaskular lainnya. Selain itu, konsumsi alkohol berlebihan meningkatkan risiko terkena stroke, tekanan darah tinggi, dan rentan terhadap takiaritmia (kecepatan jantung meningkat).

“Selain itu, terlalu banyak minum alkohol juga meningkatkan risiko diabetes dan gagal jantung, di mana jantung menjadi lemah,” tutupnya. (Baca: Puasa Lindungi Kesehatan Jantung & Jauhi Stres)
(fik)


View the original article here

Cegah Parkinson dengan Kayu Manis

Cegah Parkinson dengan Kayu Manis

PARKINSON merupakan penyakit yang disebabkan kerusakan sel-sel otak, dan bisa dialami oleh semua usia dan jenis kelamin. Meski begitu, ada cara sederhana untuk mengurangi risikonya.

Sebuah studi baru menemukan bahwa kayu manis bisa menjadi senjata dalam melawan penyakit parkison. Para ilmuwan telah menemukan bahwa rempah-rempah adalah sumber bahan kimia alami yang dapat melindungi otak.

Pemimpin penelitian, Profesor Kalipada Pahan, mengatakan bahwa liver manusia mengubah kayu manis menjadi seperti bahan kimia natrium benzoat. Natrium benzoat adalah sebuah obat yang disetujui dalam pengobatan untuk gangguan saraf. (Baca: Kolang-Kaling Belum Pasti Cegah Cedera Lutut)

“Bahan kimia dari kayu manis tersebut memasuki otak, kemudian menghentikan hilangnya protein yang membantu melindungi sel-sel otak, melindungi neuron dan meningkatkan fungsi motorik,” katanya seperti dikutip Dailymail, Senin (14/7/2014).

Meski baru sebatas uji coba laboratorium pada tikus percobaan, penelitian ini dinilai berpotensi menjadi salah satu pendekatan paling aman, guna menghentikan perkembangan penyakit pada pasien parkinson.

“Tes telah menunjukkan bahwa kayu manis lebih baik dalam menghentikan parkinson karena lebih murni. Meski baru penelitian terhadap tikus, tetapi ini memiliki potensi, sehingga langkah berikutnya adalah pengujian kayu manis pada pasien dengan penyakit parkinson,” jelasnya,

Sementara itu, bubuk kayu manis yang sudah dimakan kemudian berubah menjadi natrium benzoat oleh hati. Natrium benzoat tersebut masuk ke otak, lalu menghentikan hilangnya parkin dan DJ-1, melindungi neuron, tingkat neurotransmitter akan normal, serta meningkatkan fungsi motorik akibat penyakit parkinson. (fik)


View the original article here

Cedera Otot Lutut Minimal Enam Bulan Bisa Sembuh

Cedera Otot Lutut Minimal Enam Bulan Bisa Sembuh

KETIKA cedera putus urat ligamen, banyak orang melakukan operasi untuk menyembuhkannya. Lantas, usai operasi kapan pasien bisa jalan kembali seperti semula?
Dr L. Andre Pontoh, SpOT (K), spesialis bedah orthopedi RS Pondok Indah, menjelaskan bahwa butuh berbulan-bulan bagi pasien yang cedera lutut pada ligamennya untuk bisa sembuh. Pasalnya, hal ini dikarenakan menunggu urat ligamen asli tumbuh. Tentu, keseimbangan tubuhnya saat berjalan dan untuk berolahraga akan kembali lagi. (Baca: Hati-hati, Pakai High Heels Bikin Cedera Lutut)
"Kenapa butuh berbulan-bulan, karena operasi itu mengganti dengan urat yang baru (buatan-red). Baru bulan keenam, urat ligamen tumbuh lagi untuk perbaikan otot," katanya di Jakarta, baru-baru ini. (Baca: Lutut Cedera Usai Berlari, Bolehkah Dipijat?)
Meski begitu, cedera otot ligamen tidak selalu ditangani dengan operasi. Operasi dinilai menjadi pilihan cepat untuk kembali beraktivitas. (Baca: Penanganan Tepat Cedera Lutut)
"Jika pria berumur 60 tahun mengalami cedera lutut, apakah ia harus dioperasi, mau buat apa lagi? Rasanya tidak perlu. Operasi ini dilakukan untuk mereka yang masih ingin melakukan aktivitas kesukaannya, entah berjalan atau berolahraga. Nah, kalau orang itu ingin bisa melakukan banyak aktivitas, seperti berjalan dengan seimbang atau berolahraga lagi, operasi memang pilihannya," tutupnya.
(ftr)

View the original article here

Awas, Obesitas Dekatkan Anda dengan Cedera Lutut

Awas, Obesitas Dekatkan Anda dengan Cedera Lutut

SELAIN mendekatkan pada penyakit kardiovaskuler, obesitas juga bisa memicu cedera lutut. Hal ini seperti diungkapkan Dr. L. Andre Pontoh, SpOT (K), spesialis orthopedi dari RS Pondok Indah.  
"Orang yang berat badan besar itu akan mengalami penekanan pada lutut meningkat, inilah yang bisa membuat tulang rawan pada lutut terkikis," katanya di Jakarta, baru-baru ini. (Baca: Hati-hati, Pakai High Heels Bikin Cedera Lutut)
Lebih spesifik, cedera lutut sangat berisiko pada orang yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 30.
"Orang yang BMI (Body Mass Index atau IM-red) di atas 30 itu harus berhati-hati. Sebabnya dia sudah memiliki risiko mengalami kerusakan sendi lutut," terangnya.
Sementara cara untuk pencegahannya, dr. Andre menjelaskan bahwa menurunkan berat badan dengan pola makan sehat dan berolahraga adalah perpaduan yang baik. Namun, kategori olahragapun tidak boleh yang membebani lutut. Jika dipaksakan, peradangan yang terjadi di lutut kian bertambah. (Baca: Lutut Cedera Usai Berlari, Bolehkah Dipijat?)
"Bersepeda dan berenang adalah olahraga ideal untuk mereka yang untuk menurunkan berat badan, jangan berlari. Pakai sepeda statis itu juga sangat bagus. Cuma memang, kebanyakan orang tidak suka karena tidak mendapatkan pemandangan-pemandangan yang didapat dengan bersepeda biasa,” tutupnya.
(ftr)

View the original article here

Penting Dicatat, Nyeri Lutut Belum Tentu Osteoporosis

Penting Dicatat, Nyeri Lutut Belum Tentu Osteoporosis

BANYAK wanita gemuk saat merasakan nyeri lutut, sudah memvonis diri mengalami gejala osteoporosis. Padahal, nyeri lutut belum tentu osteoporosis.

Menurut Dr Yanwar Hadiyanto MARS, Chief Executive Officer RS Pondok Indah Group, masih banyak wanita salah memersepsikan rasa nyeri lutut sebagai osteoporosis. Merekapun buru-buru meminum susu kaya kalsium untuk mencegahnya. Padahal, upaya tersebut tidak akan memberi efek apa-apa karena kondisi tersebut bukanlah osteoporosis.  
"Ibu-ibu kita nih, khususnya yang gemuk, suka mengeluh lututnya sakit. Mereka terus mereka sok tahu, menduga bahwa osteoporosis lalu minum susu yang banyak, inilah yang salah," katanya di Jakarta, baru-baru ini. (Baca: Hati-hati, Pakai High Heels Bikin Cedera Lutut)
Senada dengan penjelasan di atas, Dr L. Andre Pontoh, SpOT (K), spesialis bedah orthopedi RS Pondok Indah juga mengatakan jika nyeri lutut bukan osteoporosis. Namun, bisa jadi gejala osteoarthritis, yakni peradangan pada sendi lutut.(Baca: Si Merah Mungil Pendongkrak Gairah Seks)
"Osteoporosis itu enggak pernah bikin nyeri, kecuali kalau dia (tulang-red) patah. Kalau patah biasanya di bagian tulang belakang, pinggul, tangan, bukan di lutut. Kalau di lutut dan muncul rasa nyeri saat melakukan kegiatan tertentu, dan suka kambuh lagi, itu steoarthritis," terang Dr Andre. . (Baca: Hati-hati, Pakai High Heels Bikin Cedera Lutut)
Untuk pengobatan osteoarthritis, para wanita bisa menurunkan berat badannya dan berkonsultasi ke dokter agar bisa mendapatkan obat yang tepat, pesannya. (Baca: Lutut Cedera Usai Berlari, Bolehkah Dipijat?)
(ftr)


View the original article here

Mahasiswa Ajak Budayakan Yuk Minum Susu

Mahasiswa Ajak Budayakan Yuk Minum Susu

SUDAH tak terbantahkan lagi jika susu memiliki manfaat kesehatan yang sangat besar. Jangan salah lho, susu bukan hanya diperuntukan untuk anak kecil saja, tetapi juga wajib dikonsumsi untuk orang dewasa, Kenapa? Karena susu memang memiliki zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk tubuh kita.

Salah satunya susu mengandung potassium yang dapat menggerakkan dinding pembuluh darah pada saat tekanan darah tinggi untuk menjaganya agar tetap stabil.

Nah, untuk membudayakan minum susu, para mahasiswa S1 Marketing Prasetiya Mulya Business School mendeklarasikan "Gerakan Minum Susu Nasional" yang bertajuk “Yuk Minum Susu” sebagai bagian dari puncak acara Festival Dessert MOOSEUM 2014.

Festival ini sukses menarik antusiasme pengunjung di Mal Living World, Serpong hingga mencatat jumlah pengunjung sebanyak 4645 orang hanya pada hari pertama. Acara ini muncul karena didorong fakta bahwa konsumsi susu di Indonesia merupakan konsumsi terendah diantara negara Asia.
Acara yang diadakan Sabtu dan Minggu (13/7/2014), menyulap Sky Garden, Living World Alam Sutera menjadi dunia penuh susu. Acara bertajuk Mooseum 2014: "Exploring The World of Dairy Dessert" ini menghadirkan suguhan hidangan penutup serba berbahan dasar susu, mulai dari yoghurt, cheese cake, ice cream, dan aneka dessert lainnya.

Mooseum 2014 juga menyuguhkan informasi mengenai budaya meminum susu serta, teknologi yang biasa terkait dalam pengolahan dan pengonsumsian susu. Hal ini menjadi ajang edukasi yang baik bagi keluarga mengenai susu.
“Sekarang saya jadi mengetahui proses dibalik pengolahan susu dan ternyata banyak dessert enak yang dibuat dari susu“ ujar Clara salah satu pengunjung acara Mooseum 2014 ini.
Suasana serba susu terasa sejak menginjakkan kaki di Sky Garden lantai 2 Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan. Melangkah lebih dalam lagi, pengunjung di suguhkan dengan eksebisi berupa informasi mengenai susu, baik dari sisi teknologi yang berkaitan dalam pengolahan susu maupun fakta-fakta menarik mengenai budaya mengonsumsi susu di dunia. Pengunjung juga dapat menikmati berbagai macam suguhan hidangan penutup yang lezat dan berbahan dasar susu dari tenant-tenant.
“Kami sangat mendukung acara ini karena selain memberikan hiburan namun juga mengedukasi pengunjung, semoga acara ini dapat diadakan lagi tahun depan” ujar Stephanus, pemiliki dari tenant
Egg Eats.
Mooseum 2014 ini ditutup dengan puncak acara yaitu deklarasi “Yuk Minum Susu” The Movement, adalah sebuah gerakan yang diinisiasi oleh mahasiswa S1 Marketing Prasetiya Mulya Business School untuk mengajak masyarakat lebih banyak mengonsumsi susu untuk memenuhi kebutuhan gizi. Gerakan ini guna mendukung program pemerintah “Gerakan Susu Nasional”. (ren)


View the original article here

Kiwi Efektif Tingkatkan Mood Pria

Kiwi Efektif Tingkatkan Mood Pria

BUAH kiwi dikenal memiliki kandungan vitamin C alami paling tinggi. Selain bermanfaat untuk daya tahan tubuh, kandungan tersebut ternyata mampu meningkatkan mood khususnya para pria.

Hal inipun diungkapkan oleh Dr.dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SP.GK. Menurutnya, konsumsi dua buah kiwi perhari efektif mengatasi gangguan suasana hati.

"Konsumsi kiwi gold sebanyak 2 buah per hari mengalami penurunan total mood disturbance," ujar dalam acara sehat dengan buah kiwi Zespri di Jakarta, belum lama ini.

Pendapat ini tentunya didasarkan pada sebuah penelitian yang telah dipublikasikan dalam journal of nutritional science 2013. Dalam jurnal tersebut ilmuwan dari centre for free radical research, department of phatology, university of Otago, Christchurch, New Zealand meneliti efek konsumsi Zespri Gold Kiwi terhadap suasana hati. Mereka kemudian melakukannya kepada pria dewasa berusia 18-35 tahun.

Penelitian tersebut dibagi menjadi dua kelompok dalam dua tahapan. Masing-masing menggunakan metode yang sama yakni kuesioner profile of mood states untuk memonitor respon seseorang.

Untuk kelompok pertama dalam tahap penelitian awal, responden diminta untuk mengonsumsi setengah atau 53mg selama enam minggu. Sedangkan kelompok kedua diminta untuk mengonsumsi dua buah kiwi perhari atau sekitar 212mg.

Hasilnya, kelompok yang mengonsumsi kiwi Gold dalam jumlah kecil tidak menunjukkan efek berarti. Sedangkan kelompok yang mengonsumsi kiwi gold sebanyak dua buah perhari menunjukkan gangguan suasana hatinya menurun sebanyak 35% dan depresi berkurang hingga 32%.

Di tahap penelitian berikutnya, responden juga dibagi dalam dua kelompok. Pertama yakni peserta yang memiliki gangguan suasana hati dibawah rata-rata. Sedangkan kelompok berikutnya memiliki gangguan suasana hati diatasnya. Masing-masing kelompok tersebut diminta untuk mengonsumsi setengah buah kiwi dan dua buah kiwi gold.

Pada penelitian tersebut didapati, dua kelompok yang mengonsumsi buah kiwi dengan dosis kecil ternyata tidak menunjukkan efek apapun. Sedangkan dua buah kiwi yang dikonsumsi kelompok dengan suasana hati di atas rata-rata justru menunjukkan perubahan signifikan. Mulai dari menurunnya gangguan suasana hati dan kelelahan sebesar 38%, depresi 34%, serta semangat jadi naik hingga 31%.

Kondisi ini rupanya berbeda pada kelompok dengan stres rendah yang mengonsumsi dua buah kiwi gold. Pada kelompok tersebut, kiwi yang dikonsumsi memang tidak memberikan efek yang berarti.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa otak manusia dan sistem saraf membutuhkan nutrisi yang cukup.  Karenanya, hal itupun harus diperhatikan  agar berfungsi optimal.

"Konsumsi makanan yang padat nutrisi dan kaya vitamin c, mood dan energi bisa terjaga," tutup dr Fiastuti. (fik)


View the original article here

Berolahraga Tanpa Pemanasan, Cedera Lutut Mengancam

Berolahraga Tanpa Pemanasan, Cedera Lutut Mengancam

DEMAM Piala Dunia biasanya mendongkrak semangat kita untuk bermain futsal ataupun sepakbola. Jika hal ini serupa yang Anda rasakan, jangan pernah lupa melakukan pemanasan dulu saat melakukan olahraga itu.  
Dr L. Andre Pontoh, SpOT (K), spesialis bedah orthopedi RS Pondok Indah, menjelaskan bahwa pemanasan sangat penting untuk semua kegiatan berolahraga. Jika tidak, hal itu bisa mendatangkan cedera pada lutut atau kaki. (Baca: Penanganan Tepat Cedera Lutut)

"Biasanya orang habis nonton World Cup, mereka jadi semangat berolahraga main bola atau futsal sampai lupa pemanasan. Nah, ini sebenarnya yang suka bikin lutut orang cedera. Lakukan stretching dulu, pelan-pelan. Apalagi, mereka yang sudah jarang berolahraga dan melakukan olahraga esktrem atau high contact," katanya di Jakarta, baru-baru ini. (Baca: Hati-hati, Pakai High Heels Bikin Cedera Lutut)
Meski begitu, jika sudah terlanjur cedera lutut, dr Pontoh menganjurkan segera lakukan penanganan. Seperti apa?
"Berhenti dari berolahraga, mengompres bagian yang nyeri dengan air hangat atau dingin kemudian dibebat agar tidak mengalami bengkak," terangnya. (Baca: Lutut Cedera Usai Berlari, Bolehkah Dipijat?)


(ftr)

View the original article here

Manfaat Kesehatan Bercinta Setiap Hari

Manfaat Kesehatan Bercinta Setiap Hari

BERCINTA tidak hanya tentang kesenangan, melainkan juga bermanfaat untuk kesehatan. Bahkan, bercinta setiap hari dapat memberikan manfaat kesehatan secara fisik.  
Berikut beberapa manfaat kesehatan dari bercinta setiap hari, seperti dilansir Magforwomen.
 
Sehat secara fisik
Seks adalah bentuk latihan yang bagus untuk semua bagian tubuh Anda. Ketika seseorang berhubungan seks, Anda akan mengeluarkan lebih banyak energi. Bahkan, berhubungan seks yang aktif setara dengan berlari selama setengah jam. Jadi, berhubungan seks akan membakar kalori lebih banyak, terlepas dari kesenangan yang diperoleh.
 
Pengusir stres
Dunia kerja bisa memberikan Anda tekanan luar biasa, sehingga berisiko menimbulkan stres. Namun, ada cara menyenangkan untuk mengusir stres akibat tekanan pekerjaan, yaitu berhubungan seksual. Anda akan melupakan tekanan pekerjaan setelah berhubungan seks dan menjadi lebih santai.
 
Baik untuk kesehatan jantung
Telah ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa berhubungan seks baik bagi kesehatan jantung. Tidak hanya membakar kalori ekstra, berhubungan seksual juga meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh.
(tty)

View the original article here

Nyeri di Lutut Kanan, Apakah Gejala Osteoporosis?

Nyeri di Lutut Kanan, Apakah Gejala Osteoporosis?

DOKTER, saya belakangan ini merasa nyeri pada lutut kanan. Awalnya terjadi hanya sesekali, khususnya setelah saya berolahraga tenis meja, tapi makin ke sini keluhan nyeri di lutut kanan makin sering saya rasakan. Ini khususnya pas saya melakukan kegiatan sholat.  
Pertanyaan saya, apakah ini tanda awal osteoporosis atau apa? Mohon penjelasannya, Dok. Terima kasih.
Rahmat-Cengkareng
Jawab:
Halo Pak Rahmat, mengenai keluhan yang Anda rasakan itu bukanlah osteoporosis. Sebab, gejala osteoporosis tidak menyebabkan rasa sakit, kecuali sudah dalam kondisi patah.
Apa yang Anda alami sekarang adalah osteoartitis, sebuah peradangan yang terjadi akibat perkapuran. Saya berkesimpulan seperti itu karena polanya khas penyakit ini seperti Anda rasakan. Awalnya, rasa nyeri jarang terjadi tetapi berangsur-angsur lebih lebih intens lagi. Kalau tidak diambil tindakan medis secepatnya, nanti setiap waktu Anda akan merasakan rasa nyeri. (Baca: Penanganan Tepat Cedera Lutut)
Kondisi ini bahkan terjadi saat tidur sekalipun. Karenanya, jalan keluar yang dilakukan adalah menurunkan berat badan agar beban yang diterima lutut lebih ringan. Proses peradangan terhadap tulang rawan terminimalisir secara otomatis. (Baca: Hati-hati, Pakai High Heels Bikin Cedera Lutut)


Selain itu, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis orthopedi untuk mendapatkan obat yang tepat guna. Semoga membantu. (Baca: Lutut Cedera Usai Berlari, Bolehkah Dipijat?)
Salam,
 
Dr. L. Andre Pontoh, SpOT (K)
Spesialis orthopedi Jakarta Knee & Shoulder Orthopaedic Sports Center RSPI
(fik)

View the original article here

Kolang-Kaling Belum Pasti Cegah Cedera Lutut

Kolang-Kaling Belum Pasti Cegah Cedera Lutut

BAGI penyuka olahraga lari, glukosamin dan kolang-kaling bukanlah hal yang asing. Pasalnya, dua asupan tersebut diyakini bisa melindung lutut dari cedera.  
Dr L. Andre Pontoh, SpOT (K), spesialis bedah orthopedi RS Pondok Indah, mengatakan bahwa glukosamin dan kolang kaling kadang dijadikan nutrisi bagi penyuka lari demi melindungi lutut mereka. Sayangnya, belum ada bukti klinis yang menyatakan manfaat tersebut sejauh ini. (Baca: Penanganan Tepat Cedera Lutut)

"Bahwa memang glukosamin dan kolang kaling punya kemampuan pencegahan anti radang, tapi belum ada riset yang mengatakan bisa melindungi itu. Jadi, saya tidak bisa memberi anjuran," katanya di Jakarta, baru-baru ini. (Baca: Hati-hati, Pakai High Heels Bikin Cedera Lutut)
Menurut dia, cedera lutut banyak terjadi karena kecelakaan, seperti saat olahraga. Selain itu, meski sudah mengonsumsi nutrisi yang cukup, bukan berarti menghilangkan risiko cedera lutut. (Baca: Lutut Cedera Usai Berlari, Bolehkah Dipijat?)
"Kita memang sebelum berolahraga diharuskan mencukupi asupan protein, karbohidrat untuk sumber energi dan pembentukan otot, serta kalsium untuk kesehatan tulang. Tapi, semua itu belum tentu membuat penyuka olahraga itu bebas dari cedera lutut," tutupnya.
(ftr)

View the original article here

Pentingnya Minum Susu untuk Kualitas Gizi Baik

Pentingnya Minum Susu untuk Kualitas Gizi Baik

KONSUMSI susu masyarakat di Indonesia dinilai masih rendah dibandingkan negara-negara di kawasan Asia lainnya. Rata – rata masyarakat Indonesia mengonsumsi 32 gelas susu per tahun.

Idealnya, seseorang membutuhkan 100 liter susu per tahun. Isu konsumsi susu yang rendah kerap kali menjadi penyebab utama isu kualitas gizi masyarkat Indonesia. Dibutuhkan sarana edukasi masyarakat Indonesia mengenai pentingnya mengonsumsi susu bagi kesehatan.

Kendati demikian, saat ini banyak pengetahuan mengenai proses pengolahan susu dengan teknologi yang menjadi produk susu yang lezat untuk dikonsumsi, sehingga dapat mengurangi tingkat resistance masyarakat dalam mengonsumsi susu.

Salah satunya dengan penyelenggaraan ajang festival dessert "Mooseum" yang diadakan di Living World, Alam Sutera, Tangerang, Minggu (13/7/2014). Mengambil tema "Exploring The World of Dairy Desserts”, acara ini berisikan berbagai macam pengetahuan proses pengolahan susu dengan teknologi yang ada.

“Dengan acara ini kami bertujuan untuk dapat mencanangkan sebuah gerakan cinta susu, sebagai langkah awal kita mengundang anak-anak panti asuhan untuk datang ke "Mooseum" untuk membagikan susu gratis dan mengedukasi mengenai budaya minum susu” ujar Danniswara selaku ketua acara Mooseum ini. Acara ini pun dimeriahkan dengan kehadiran berbagai produsen susu terkemuka dalam rilis yang diterima oleh Okezone.

Selain itu acara ini dimeriahkan dengan "MooSharing", yang merupakan kegiatan talkshow yang membahas transformasi susu menjadi produk susu dan juga membudayakan mengonsumsi susu oleh para pembicara handal. Selanjutnya terdapat Mooms & Kids Cupcake decorating. (ren)


View the original article here